DIBAWAH GUYURAN HUJAN INI

-

Judul : Di Bawah Guyuran Hujan Ini
Tema : Hujan / Ojen Aing Benni Bhetoh
Oleh : Imam Muhajir

Di bawah guyuran hujan ini, 
kututurkan doa untuk kesekian kalinya.
Tak lelah aku merapal pinta, 
memohon kepada Sang Pencipta 
agar berkenan memberiku jeda, 
barang sebentar saja,
dari segala kepelikan yang Kau titipkan dalam hidupku.

Bersamaan dengan riuh angin yang kian mengamuk,
dan butiran hujan yang jatuh semakin deras dari langit, 

sekali lagi aku bertanya:

Kapankah aku bisa bernapas tanpa sesak di dada? 
Kapankah kudapati bahagia yang Kau janjikan?
Kapankah derita yang bergantian mengetuk ini berakhir?
Terlalu lama aku bersinggungan dengan luka,
terlampau letih batin ini didera pilu tanpa jeda. 
Air mata yang dulu mengalir deras, 
kini telah mengering,
menyisakan kehampaan yang mengakar dalam relung jiwa.



Kepada-Mu, wahai Pemilik Takdir,
kapankah Kau sudahi segala perih ini?

Berapa lama lagi hati ini sudahi segala perih ini?
Berapa lama lagi hati ini harus remuk oleh garis kehidupan yang Kau tuliskan untukku? 
Aku masih menanti- menyelami lembar demi lembar firman-Mu, 
mencari secercah bukti 
bahwa bahagia itu nyata, 
bahwa aku tidak Kau lupakan. 

Tuhan, jika memang ada cahaya di ujung jalan ini, tunjukkanlah padaku meski hanya seberkas.
Jangan biarkan makhluk kecil ini tersesat dalam putus asa, 
hingga memilih pulang sebelum Kau mengizinkan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terselip Do'a

-
Dalam beberapa paragraf doa ku  terselip bait...  dimana aku, meminta tentang mu. jika nanti aku tidak lagi membersamai,  maka tetaplah menjadi bagian dari manusia  yang tetap menjadi cahaya untuk takdir mu. Apabila kau tidak lagi membutuhkan ku,  maka biarkan aku menemui mu lewat keberhasilan doa ku. yang terkabul melalui seseorang yang jauh lebih baik dari ku. rumah ku memang tidak utuh,  namun, ku pastikan ketulusan ku..  tak ternilai dalam perjalanan cintaku.  bilamana rindu itu tiba. izinkan aku mengingat nya, dengan memenuhi rasa itu dalam wujud syükur ku.  tidak ada penyesalan, dalam setiap detik yang berlalu dengan mu..  hanya ada kebahagiaan, bahwa aku berhasil mencintaimu tanpa perlu meminta balas mu. 10-maret-2025 #Lamkaruna
Baca selengkapnya

Aksara, Kumala

-
Gambar
Aksara : Ada apa.?  Mengapa kau tiba tiba memilih menghilang tanpa ku duga...  Apa yang sebenarnya tertera...  Apa kau hanyut dalam gelombang paradigma...  Atau kah aku tersesat dalam arya pita loka. Kumala : Ya karena aku merasa tak pantas untuk dirimu yang menurut ku sempurna.  Aksara : Sejujurnya terlalu banyak sajak ku tulis  untuk menggambarkan dirimu, namun baru saja aku sadar, kata saja tak kan cukup, menggambarkan indahnya dirimu.  yg terbalut cintaku, walaupun aku tau cintaku tak pernah engkau rasa. Kumala : Bukannya aku tak merasakan kehadiran mu di dalam seluk Relung nadiku. namun, apalah dayaku yang tak lebih berharga dari  koin perak sedangkan engkau tinggi di atas awan bagaikan sebuah bulan 🌒 purnama yang indah.  Aksara : meskipun hanya sekedar kiasan yang kau tuang . tetapi harapan untuk bersamamu yang tidak mungkin bisa ku genggam.  Ingat saja tuan,  di setiap tinta diksiku. hanya tentang kisahmu😌 Kumal...
Baca selengkapnya

Di Antara Langi Dan Bumi

-
puisi : Di Antara Langit Dan Bumi Oleh : Niswatun Hasanah & Imam Muhajier Langit bumi... Akan jadi saksi cerita cinta kami Tetaplah setia Meski gelombang kehidupan mendera..  Kuatlah hai nahkoda Hai nahkoda... Lajukan perjalananmu ke samudra  Lalui segala marabahaya..  Di antara luasnya hindia antartika...  Dibawah bentangan luas cakrawala.. Aku akan selalu merindukanmu Aku ingin bertemu  Hati ini sepi tanpamu Rindu..  Kau tau abu yang terbawa angin juni lalu..  Seperti itulah rinduku..  Menyebar jauh kesegala penjuru.. Ke segala penjuru kutetap merindu Meskipun hal itu kulewati dengan chatmu Setiap hari aku selalu menunggu kabar darimu Tentangmu..  Rinduku tetap menggebu..  Kala temu masih menunggu dalam antrian waktu...  Di antara minggu minggu berlalu. Minggu-minggu berlalu... Telah kami lewati bersamamu Kan tiba sebulan bahkan dua bulan  Aku tak sabar hal itu Merindumu bukan sekadar semburat pilu...  Merindumu adal...
Baca selengkapnya