arunika


Ingin ku sunting arunika dari rahim pagi...
Seusai rasa lelah di tampar dingin malam yang sepi 
Menanggalkan semua peluk bulan sabit 
Juga kenangan yang membersit

Kilau kirana menerpa raga,
seiring bebulir embun embun moksa.... 
Namun hangat masih tak kunjung mengecupi,
meski telah tandas ku reguk segelas kopi

Rupanya pagi tak cukup hangat,, 
Walau sebagian insan telah jerit tersengat..
Apa memang aku telah mati rasa, 
Ketika rindu tak lagi bernyawa?

Izinkan aku bertanya, 
mengapa kau tega merubah alur cerita?? 
Sedangkan telah panjang waktu tertempuh, 
untuk menulis naskah kita perihal cinta yang tumbuh...

Lalu di perantauan mana kau berada? 
Hingga alpa menunggui arunika tiba.... 
Bukankah dirimu tahu kelopak hati hanya sanggup mekar,
Apabila hangat sapamu berkhabar...

Apakah kau memang sengaja,
merobek lembaran lembaran rindu yang ku eja? 
Lalu apanya yang saling melengkapi,
bila ego yang di biarkan memenangi palung hati...??

Dan haruskah aroma rindu hilang tak berjejak...???

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terselip Do'a

Aksara, Kumala