MELUMAT SABAR DI JERUJI SAMAR

Waktu masih mengeja temu di atas selembar rindu
Aksara meramu semu
Melalui musim yang patah tumbuh
Melintasi kemarau lalu hujan
Menuliskan tentangmu yang datang untuk pergi
Akhirnya menjelma antara ada dan tiada

Masih dari matamu
Puisiku tumbuh di kelopak narasi rindu 
Masih dari pelukmu
Riuh hasrat mengejawantahkan sunyi di bawah tarian awan delusi

Tuan,
Desir rinduku terus mengalir
Melewati debar dadaku yang masih memanggil namamu di kegelapan
Mengerat sekerat tabah
Melumat sabar di jeruji samar

Adakah aku, yang akan terus hidup di dalam ingatanmu?
Adakah aku, yang masih menjelma aksara rindu dalam sajak-sajak malammu?

Pintaku ....
Jangan kau kemas kenang lalu menguburnya dalam-dalam
Karena rinduku di sini akan selalu berpulang kepadamu
Karena mimpiku masih mengulang perihalmu
Biarkan rasa ini tetap ada 
Dan hanya waktu yang mampu menutup kisah kita 

Maesan - Bondowoso , 2024
Muhajir lamkaruna 29 Oktober

#RuangRelung

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terselip Do'a

Aksara, Kumala

Di Antara Langi Dan Bumi